Dari dulu emang saya suka liat tanaman, dan itu berbuntut keluar masuknya tanaman hias dari rumah.
Waktu itu tidak ada keinginan sama sekali untuk tanya kenapa? karena biasa kejadian pergantian anggota keluarga hijau ini terjadi waktu pulang dari liburan musim panas, dalil nya pasti gga ada yang nyiram.
Awal pandemi, saya keranjingan beli banyak tanaman, dengan alasan menghilangkan perhatian dari layar telepon yang memang konsumsinya jadi naik dan rasanya otak lagi butek buat menelan cerita atau informasi dari buku, jadi lah rumah penuh dengan tanaman baru.
Seminggu yang mengucapkan selamat tinggal ada beberapa, karena pimikiran dan tenaga saya memang banyak tercurah untuk mereka, jadi penasaran kenapa? kan sudah rajin nyiramnya.
Dan ternyata saudara saudara, dunia pertanaman ini lumayan njelimet juga
1. Media Tanam
Setiap tanaman itu punya rumah kegemaran sendiri sendiri, ada yang suka tanah padat. misalnya sirih sirihan, ada yang suka tanah poros, misalnya jenis jenis sukulen, ada yang suka sedang sedang saja, tanaman jenis jenis aroid. Jadi kenali tanaman nya apa dan medianya suka yang bagaimana. Macam Media: Tanah Subur, Sekam bakar dan mentah, pasir malang, perlite, batu apung kompos, cocopeat, andaman, pakis dll.
2. Pencahayaan
Untuk tanaman yang kita taruh dalam rumah, berarti harus milih tanaman yang akan baik baik saja kalau lama gga kena simat langsung. Sebagian besar tanaman hias memang gga suka simat langsung jadi untuk ini banyak amannya. Tapi mereka akan tetap butuh sinar matahari, jadi ada baiknya dibawa keluar rumah minimal seminggu sekali, atau perhatikan ditaruh ditempat yang dapat simat, seperti dideket jendela.
3. Temperature
Suhu udara, kelembaban adalah hal lain yang perlu diperhatikan, dan ini adalah alasan tanaman cepet lenyap dari rumah saya, yang hampir selalu nyala AC nya, dan mereka nongkrong pas di arah terpaan angin dingin nya.
5. Penyiraman
Ini momok, karena kita perlu kenali setiap tanaman itu suka nya bagaimana, dan hal yang terbagus yang saya lakukan adalah bukan penjadwalan yang rutin, misalnya nyiram 2 kali seminggu, gga, tapi lebih ke keadaan media nya bagaimana, caranya saya angkat pot nya berat gga, kalau ringan butuh minum, kalau sedang, atau berat biasanya saya biarin, atau kalau gga yakin saya main tusuk, dengan cari atau bambu, kalau lebih dari 4 cm an kering yach bisa disiram. Cara ini lebih aman, dibanding penjadwalan, lebih ribet sih, buts work.
5. Makanan
Mereka butuh makan, kalau suka organik fertilizer bisa pakai media yang sudah dicampur dengan kompos, dan ganti media 6 bulan sekali, serbuk cangkang telur, air cucian beras, ampas kopi, bisa diberikan, untuk kopi perhatikan tanah yach, mereka suka bikin jamur, jadi kalau lembab sebaiknya jangan, ada juga pupuk organik buatan biasa berupa cairan. Kalau mau pakai non organik, banyak makanan seperti B1, pupuk NPK, perhatikan aturan pakai dan jauhkan dari hewan peliharaan.
7. Penyakit dan Hama
Saya sempet “mutung” karena ternyata penyakit dan hama tanaman ituh duh banyak juga, mulai dari kutu putih, kutu sisik, jamur tanah, jamur daun, ulat, you name it, hehehe, jadi siapkan hati siapkan tangan, kalau jijik-an yach renungkan lagi keinginan. Sama dengan makanan, pilihan insecticide organik dan non organik juga tersedia, silahkan dipilih sesuai kondisi yang terjadi dan preferance teman teman. Saya pakai organik, karena saya punya hewan peliharaan, dan saya pakai juga di kebun belakang yang suka banyak burung mampir, jadi karena saya seneng ngeliat burung ngemil di rumah yach saya musti kasih pasokan makanan, artinya akan ada ulat atau belalang (hama) yang tetep nangkring di tanaman belakang rumah. Kalau pakai non organik, perhatikan dosis, pakai alat pengaman tangan, mulut dan mata, penyimpanan obat dan alat yang digunakan yach.
9. Pot
Dan ini pun menentukan prestasi, ada banyak tanaman yang membahana beranak pinak dengan pot sempit, contohnya sanseviera, karena mereka suka root bound, alias uyel uyelan akarnya. Tapi sebagian besar gga akan nyaman kalau dikasih pot yang kebesaran sangat, mungkin karena nutrisi jadi jauh jangkauannya, gga yakin juga, mereka gga pernah jawab waktu saya tanya kenapa. Yang jelas pot yang pas, gga terlalu gede, gga terlalu kecil. Aturan saya untuk tanaman tanaman macam aglaonema saya lihat daunnya, panjang batangnya dan jumlah akarnya.
Begitulah dunia pertamanan dirumah saya, sekarang saya bangga banyak yang bertahan hidup lebih lama dari biasanya, di youtubu athinaike saya ada bahas banyak tentang Sanseviera, nah silahkan buat yang suka sanseviera atau lidah mertua atau snake plants mampir.
Udah segitu dulu hari ini, semoga berguna, jangan lupa di share untuk yang lain.
Selamat menanam.